Rabu, 21 Oktober 2020

Mengenal Keliling dan Luas Bangun Datar di Lab Maya

 Halo sahabat Rumah Belajar.. 

Bagaimana kabarnya??

Semoga sehat selalu...

Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya membelajarkan materi keliling dan luas bangun datar di kelas 7 SMP  dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar di semester 2 tahun ajaran yang lalu. Sebenarnya materi ini sudah didapatkan peserta didik semenjak SD tetapi terkadang peserta didik hanya menghafal rumus keliling dan luas sehingga ketika dihadapkan pada pemecahan masalah mereka kembali menjadi bingung. 

Media pembelajaran menjadi point penting ketika membelajarkan konsep terutama mengenai konsep luas dengan pendekatan persegi satuan setidaknya menggunakan kertas berpetak. Di masa pandemi sulitnya kegiatan tatap muka membuat kita harus mencari inovasi untuk memudahkan peserta didik dalam memahami konsep keliling dan luas persegi.

Tampilan pengaturan titik pada bangun persegi panjang

Melalui percobaan di Laboratorium Maya peserta didik dapat melakukan beberapa hal dari mengenal bangun datar, mengetahui unsur-unsurnya hingga mencari keliling dan luas daerahnya. Dengan menggunakan percobaan bangun datar di Lab Maya ini sebenarnya banyak konsep yang dipelajari seperti sudut dan koordinat kartesius. Peserta didik dapat memilih bangun apa yang ingin dicari keliling dan luasnya dan setiap bangun dapat dimanipulasi ukuran sisi-sisinya sehingga dengan konsep luas satuan peserta didik dapat menggeneralisasi rumus keliling dan luas suatu bangun datar.  

Latihan Soal pada Lab Maya

Tampilan besar sudut pada bangun belah ketupat

Setelah memahami konsep keliling dan luas daerah peserta didik dapat mencoba latihan soal untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang sudah dipelajari. Semoga pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi rekan pendidik dalam membelajarkan materi bangun datar. 

Rumah Belajar,

Belajar di mana saja

kapan saja

dan dengan siapa saja. 

Selasa, 20 Oktober 2020

Fungsi Kuadrat Jadi Lebih Mudah dengan Virtual Lab

Materi fungsi kuadrat adalah materi yang awalnya ada di jenjang SMA tetapi pada kurikulum 2013 materi ini dipindah ke jenjang SMP kelas 9. Karakteristik materi ini cukup rumit dan tidak sedikit guru yang menghindari menguraikan materi ini secara detail sehingga peserta didik banyak yang diberikan rumus-rumus yang sudah jadi. Akibatnya adalah peserta didik cenderung menghafalkan rumus yang sudah diberikan tanpa mengetahui interpretasi geometris dan aljabar dari materi ini. 

Sama seperti persamaan garis lurus materi ini memiliki karakteristik geometri yang berhubungan dengan bentuk aljabarnya sehingga perlu koneksi antara dua ranah tersebut. Kesulitannya adalah proses menggambar secara manual yang cukup rumit serta terkadang tidak dipahami oleh siswa sehingga hasil yang diperoleh bukanlah berupa kurva yang diinginkan.


Melalui percobaan pada Laboratorium Maya peserta didik diharapkan dapat lebih mampu menterjemahkan bentuk aljabar dari fungsi kuadrat yaitu y = ax^2 + bx + c dan membandingkan dengan grafik yang diperoleh. Dengan mengganti nilai a, b, dan c peserta didik dapat melihat perubahan yang terjadi pada kurva yang diperoleh. Proses ini yang tidak akan diperoleh ketika peserta didik diberikan rumus yang sudah jadi karena peserta didik tinggal memasukkan nilai variabel tanpa mengetahui maknanya. Peserta didik juga akan memahami bahwa karakteristik grafik yang dihasilkan adalah berupa kurva mulus yang disebut parabola. Dari serangkaian percobaan yang dilakukan diharapkan peserta didik dapat membuat generalisasi dari sifat-sifat fungsi kuadrat seperti bagaimana bentuk kurva apabila nilai a positif, atau dimana titik potong kurva ketika nilai c nya tertentu. Eksplorasi ini hanya dapat dilakukan melalui media yang iteraktif, media yang mampu menjembatani antara peserta didik dan konsep itu. Jawabannya tentu percobaan fungsi kuadrat di laboratorium Maya Rumah Belajar. 



Eksplorasi Lab Maya dalam Pembelajaran Persamaan Garis Lurus

Dalam pembelajaran Matematika materi Geometri terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk membelajarkannya kepada peserta didik. Materi ini memerlukan tingkat abstraksi yang tinggi karena mereka terkadang harus membayangkan dimensi, bidang dan ruang untuk memperoleh pemahanan dari materi ini. Salah satu materi Geometeri pada tingkat SMP adalah Persamaan Garis Lurus. Materi Persamaan Garis Lurus merupakan perpaduan antara Geometri dan Aljabar dimana umumnya guru-guru mengalami kesulitan dalam membelajarkan materi ini kepada para peserta didik. 

Sebelum mengikuti pembelajaran persamaan garis lurus tentunya peserta didik harus memiliki pengetahuan awal tentang fungsi. Ketika memasuki materi garis lurus visualisasi dan eksplorasi peserta didik mutlak diperlukan agar pemahaman tentang gradien, persamaan garis, serta menggambar garis lurus bisa dipahami dengan lebih mudah. Salah satu media yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan Laboratorium Maya dari Rumah Belajar Kemdikbud. 



Melalui kegiatan percobaan di lab maya peserta didik dapat mengeksplorasi media ini dengan menggeser-geser garis dan memperhatikan persamaannya, kemudian mereka dapat melakukan pencatatan terhadap arah garis yang dihasilkan ketika mengganti nilai dari persamaan tersebut. Peserta didik diharapkan mampu memahami bagaimana arah garis yang gradiennya negatif, bagaimana arah garis yang gradiennya positif dan bagaimana arah garis yang gradiennya nol. Hal ini sangatlah penting karena konsep inilah yang akan membawa mereka memahami materi ini sebagai geometri dan aljabar secara simultan. 

Peserta didik juga dapat menemukan rumus gradien yang melalui dua buah titik melalui serangkain percobaan sehingga dapat diingat dan dipahami dengan mudah. Peserta didik diharapkan mampu menyimpulkan makna dari gradien yaitu perbandingan jarak secara vertikal dan jarak secara horisontal dari dua buah titik. 


Dari hasil eksplorasi ini diharapkan peserta didik dapat memahami hubungan antara persamaan garis dalam bentuk y = mx + c dan menghubungkannya dengan gradien yang melalui dua buah titik sehingga dapat diturunkan sebuah formula bahwa persamaan garis yang melalui dua buah titik adalah (x2 -x1)(y - y1) = (y2 - y1)(x - x1). Memahami materi persamaan garis lurus memang lebih mudah dengan menggunakan media visual dan interaktif sehingga peserta didik bisa terlibat langsung dalam konstruksi pengetahuannya. 

Setelah memahami materi ini peserta didik dapat diberikan latihan dengan cara mengklik menu latihan soal yang secara otomatis di acak oleh sistem. Jika masih belum paham tentunya peserta didik dapat mencoba kembali media visual sebelum menjawab ulang soal tersebut.



 

Belajar Pola Bilangan dengan Game Memperbaiki Pagar. Kok Bisa???

Pola bilangan merupakan salah satu materi di kelas 8 SMP dan istimewanya materi ini digunakan sampai ke tingkat yang lebih tinggi bahkan kita tahu bahwa materi ini digunakan untuk mengikuti tes perguruan tinggi bahkan ketika mencari pekerjaan. Sering terbukti bahwa orang yang mampu melihat pola bilangan cenderung linier dengan tingkat intelektualitasnya. 

Untuk mengenalkan pola bilangan kepada peserta didik kelas 8 sangat baik dilakukan dengan mengajak mereka bermain game. Salah satunya adalah permainan yang ada dalam portal Rumah Belajar yaitu edugame Memperbaiki Pagar.  Pada permainan tersebut peserta didik dituntut untuk dapat memilih pagar yang berisi bilangan untuk ditempatkan di bagian pagar yang mengalami kerusakan. Pada kegiatan ini mungkin saja ada beberapa peserta didik yang melakukan metode coba-coba tetapi pada beberapa percobaan berikutnya mereka tentunya akan menggunakan penalaran untuk menyelesaikan game tersebut, ternyata penomoran pagar yang di perbaiki memiliki pola bilangan. 


Dari gambar tersbut terlihat bahwa beberapa pagar yang terlihat rusak akan diperbaiki. Beberapa peserta didik mungkin saja mengerjakan dengan melihat bilangan-bilangan yang ada pada pilihan pagar sehingga mereka memikirkan bilangan apa yang tepat setelah itu baru memasangkannya. Ini adalah hal yang penting sebagai prasyarat agar mereka bisa mengenal barisan dan deret bilangan selanjutnya yaitu barisan dan deret aritmetika serta geometri. 



Melalui edugame ini diharapkan peserta didik akan memiliki kemampuan dasar dalam melihat pola bilangan-bilangan yang sederhana sehingga bisa mengabstraksi konsep tanpa menggunaka media di kemudian hari.